Senin, 26 Maret 2012

Setan Kecil

Si Kecil ini selalu ngbuat gue tersenyum bahkan tertawa ngakak kalo berada disampingnya. Soelthand Ramahdhanny Bryan Noegroho. Nama yang cukup panjang untuk cowok berumur lima tahun dan kelas TK B.
Suka Angry Bird, suka Laptop, suka PS. Bercita-cita saat besar nanti bisa jadi Raja PS dan Pemain Bola.
Yang lebih tragis sampai saat ini dia belum tahu nominal uang. Dengan begitu, aku bisa gampang saja membohonginya saat dia dapet duit dari siapapun hahahahahaha.
Sayang banget sama pria kecil satu ini. Ponakan gue satu-satunya, dan cucu satu-satunya dari kedua belah pihak. Nggak heran kalo dia jadi kesayangan siapa saja. Otaknya yang encer membuat dia lebih suka menganalisis setiap hal yang diberikan padanya.




 Agak ngamuk sih waktu difoto. Protes karena mata kirinya agak bengkak akibat digigit semut waktu tidur. Hhhhhh gue sayang banget sama dia. Cepet gede ya Soelthand, cepet taklukkan para wanita dengan mata sayumu :*

#Antara kei dan John refra...

 John Refra nama aslinya. Kata "Kei" pada John Kei merujuk pada pulau tempat asalnya, Pulau Kei, di Maluku Tenggara. Dia anak kelima dari enam bersaudara, kelahiran Tutrean, Pulau Kei, Maluku Tenggara, 10 September 1969.Namanya menjadi berita utama di media massa setelah John Kei ditangkap polisi di hotel C One, Jakarta. Dia menjadi tersangka pembunuhan Direktur Sanex Steel Mandiri Tan Harry Tantono alias Ayun..

 Tapi ini bukan tentang john "kei" Refra, dia hanya seorang putera daerah yg memilih jalan hidupnya sebagai crossboy " "Saya crossboy, orang yang suka berkelahi, bukan preman," akunya.. Ini tentang tanah kelahirannya, yang terdiri dari gugusan pulau-pulau kecil nan eksotik di padu oleh kombinasi antara pulau karang, pasir pantai terhalus di dunia dan sunset yg menambah sedikit dari sekian banyaknya pesona tanah evav ini...

 Semoga dengan foto-foto ini kita bisa lupa sejenak dengan "john" dan banyak cerita kelamnya, dan mari kita mengenal "kei" dengan pesonanya....











ini cuma sedikit dari banyaknya pesona yg di tawarkan olek pulau "Kei" ... Mari datang, dan temukan sendiri alasan anda kenapa anda mau datang ke tanah "evav" kami ini...... :)

Minggu, 25 Maret 2012

#Tanah leluhur

_Tual, Kabupaten Maluku Tenggara. Tanah leluhur yg sekarang jadi tanah perantauan saya dengan pesona sunset'nya...






#'Radit dan Jani' jadi Referensi..







#1 “Mungkin suatu hari nanti kita harus ngerampok bank trus kabur ke Mexico buat seneng-seneng. Disana kita mabok.. have sex. Mabok lagi.. Have sex lagi... Kayak gitu aja tiap hari. Ntar sisa duitnya kita pake buat naik haji deh, abis itu kita hidup lurus.. bersih.. Kamu pake jilbab ya, aku pake peci, trus ngurus anak, mati, masuk surga.” – Radit

“Eh gmana mau masuk surga.. Duit naik haji-nya aja hasil rampokan.” – Jani

  #2Jani, kamu pasti kelaperan deh hidup sama aku” “Aku yakin, hidup kita pasti lebih baik”. “Jani, kamu bahagia hidup sama aku?”“kenapa kamu nanya kayak gitu?”“gpp.. kamu bahagia?”“Aku bahagia..”“Kamuharus bahagia, Jani, suatu hari nanti aku pasti bisa bikin kamu bahagia.”“Aku percaya..”

“Aku akan kirim lagi demo tape yang pernah aku buat. Aku berharap banget bisa diterima.. Kamu sabar, ya?”

“Nanti, gaji pertamaku untuk kita pake buat jalan. Abis tu kita makan enak. Abis tu kita nonton di bioskop kayak dulu.” --Radit


Penggalan dialog itu memperkenalkan kita kepada pasangan suami-istri yang hidup dengan hanya berlandaskan modal cinta semata, Radit dan Jani. Mereka menjalani kehidupan sehari-harinya dengan cinta yg kuat walau selalu dihinggapi masalah. Ditambah mereka tidak mempunyai penghasilan tetap, dan menjalani gaya kehidupan yg tidak sehat. Pertanyaannya apakah bisa dengan kehidupan seperti itu, mereka akan bertahan ?

Radit adalah seorang total loser, seorang laki-laki yg tidak bisa memperjuangkan tekadnya untuk menghidupi seorang yg sangat ia cintai demi kepentingan pribadinya. Disaat Jani menanti kejutan yg dijanjikan Radit, eh dia malah menghabiskan uangnya untuk nyuntik. Disaat Jani mendapatkan sesuatu untuk menghidupi kesehariannya bersama Radit, gara-gara hal konyol, hilanglah sesuatu itu dalam sekejap. Disaat Jani menyampaikan berita bahwa ia mengandung, Radit dengan kasar memaki-maki Jani karena dianggap sudah melacurkan diri. Dan ketika akhirnya Radit rela merendahkan dirinya untuk melakukan apa saja demi Jani, karma datang untuknya. Kesempatan membahagiakan Jani itu hilang dalam sekejap lenyap.

Jani adalah wanita sejati. Wanita yg menganut prinsip setia sampai mati kepada suami-nya walau sang suami tidak memberikan apa yg ia inginkan, alih alih malah sering mengecewakannya. Jani terus berada disisi Radit dalam keadaan apapun. Jani rela diinjak-injak harga dirinya untuk terus berada disamping Radit. Jani rela melakukan apapun untuk menghidupi mereka berdua. Jani sampai melawan keluarganya demi untuk Radit. Jani bahkan berkata : hanya Radit yg bisa membuatnya bahagia untuk selamanya.



Bahagia mungkin iya. Tapi untuk selamanya ? Simak saja film besutan sutradara spesialis genre anak muda, Upi Avianto. Film ini dengan gamblang menceritakan pahitnya kehidupan pasangan muda dalam membina kehidupan mereka walau dilandaskan dengan cinta yg kuat. Ternyata modal cinta saja tidak cukup. Masih bisalah kalau cinta tetapi realistis, nah ini tidak. Mereka berdua terkenal sangat idealis. Menjalani kehidupan dengan idealisme-nya sendiri. Sudah pasti akan memperparah kehidupan mereka. Maka ketika di akhir cerita, Radit akhirnya memilih untuk realistis, maka sebuah kenyataan hiduplah yg tersaji. Ending yg sempat membuat saya merasakan ada sedikit kaca-kaca di mata saya. Lumayan membuat terenyuh. Menyiratkan sesuatu, bahwa untuk hidup diperlukan pengorbanan. Pengorbanan itu timbul demi cinta, walau pada akhirnya pengorbanan itu jugalah yg akan mengalahkan cinta.


Modal Fanta, Soelthand mau juga di foto

Ini dia ponakan gue, usia lima tahun. suka angry bird. masih TK tapi alhmadulillah doi nggak gaptek. gimana nggak, tantenya aja keren gini (dilarang protes).
Sore tadi gue paksa dia ngikutin ajakan gue, sekedar modal fantal sebotol dan aqua gelas beserta chiki rasa jagung yang gue gak tau namanya, dia berhasil gue culik. 
DSC00430.JPG

Foto kedua masi dengan ekspresi yang no banget…
DSC00431.JPG
DSC00433.JPG
DSC00434.JPG
DSC00435.JPG
DSC00437.JPG
DSC00443.JPG
DSC00445.JPG
DSC00446.JPG

Sabtu, 24 Maret 2012

#modus dlam sepotong chat

_hati2 dngan tindak kejahatan yg makin marak belakangan ini, seiring dengan makin berkembangnya tekhnologi, makin bermcam-macam pula 'modus' yg berkembang dan ber'evolusi' #apasihartinya.?? #ndeso hahahaaa... :D ..begitu pun modus dlm "berburu" pasangan. karena berburu pasangan adalah suatu seni yg di tuntut harus bisa menggunakan berbagai macam cara utk memikat target 'korban'nya... berikut ini adalah salah satu contoh bentuk 'modus operandi' baru yg menggunakan sarana kemajuan tekhnologi dlm hal ini via line chat suatu jejaring sosial #sebutsajabunga #makinngawur....
_selain kopi, tengah malam ,jejaring sosial yg gak mau d sebutkan namanya, dan rokok yg sama.. tentu chat ini melibatkan dua jenis kelamin yg berbeda... #menurutseleraajasih....  para tokohnya menampilkan : 1. si #a (cowok) d ujung bumi sebelah sini dan 2. si #b (cewek) ujung bumi sebelah situ...

_hari ke1 : 
#a : haaaiiiiii :)
#b : haiiii  (datar)
#a : anak mana.??
#b : anak wai**** (sebuah kampung) lngsung off...... 

"keadaan tiba2 krik krik, si #a pun kecewa"......

_hari ke2 :
"si #a pantau line chat, trnyata si #b lgi on.. si belaga acuh smbil berdoa smoga ada keajaiban.."
#b : haii... :)
#a : haii.. (sok datar)
#b : that tonight’s gonna be a good night :)
#a : amin.. thank's (sok ngerti inggris)

       btw, tinggalnya d wai**** sbelah mana.??
#b : gw bohong kok.. gw sbenarnya anak blaaaaaa.blaaaaa.. bllaaaa..
#a : ooo..lo dulu skolahnya d mana.. lo blaaa.....??? blaa..?? blaaa..???

#b : gw blaaaa.. blaaaa.. blaaaa.. kalo lo blaaa..?? blaaa..??
#a : blaaaaaa...??????????????????????????????????
#b : bllaaaaaaaa.... lo bllaaaaaa...????
#a : blllaaaaaaaaa... ini nope gw 081331****** call me please
#b : nelpon gak yah.... (sok jual mahal)..


"tiba2 hp si #a pun berdering..... selanjutnya mereka pun ber' blllaaaaaaaa bllaaaaaaa 'an... dan semoga kejahatan dengn modus baru ini bisa d nikmati oleh korban #si b.... mari kita berdoa smoga mereka blllaaaa bllaaaaaaa bllaaaa...... #aminnnnn.... cukup sekian dan terima kasih.... #klick delete.. ups salah.. #klickpublish...  hahhahahaaaaeee.... :D
#dermaga kantor... d sini lah slah satu tempat fav gw.. d sini gw bisa berenang, dengar lagu2 fav kita, liat sunset, dan mencoba menerka2 manisnya senyuman'nya lo.. :)
Loc : Dermaga PPN Tual, Maluku Tenggara..
1320795031716462313

Jika anda berkunjung ke Yogyakarta, mulai jam 17.00 wib akan sangat mudah menjumpai warung rakyat yang akrab disebut sebagai angkringan. Di sepanjang jalan utama sampai ke gang-gang kecil, anda melihat angkringan berada di trotoar dan lokasi-lokasi khas rakyat. Seakan angkringan telah menjadi simbol egaliternya masyarakat Yogyakarta. Warung ini buka hingga menjelang Subuh.
Angkringan adalah sebuah gerobak panjang terbuat dari kayu, dengan tenda terpal sebagai atap. Di bagian depan dan sisi samping angkringan disediakan kursi kayu panjang untuk tempat duduk para pembeli. Kursi kayu bagian depan ini paling hanya muat untuk menampung empat orang, sedangkan kursi bagian samping hanya menampung dua orang saja.
Jangan khawatir, saat pengunjung banyak, disediakan pula tikar yang bisa digelar dimanapun anda suka. Jika angkringan berada di sebuah trotoar, tikar bisa digelar di sepanjang trotoar tersebut, terserah anda memilih tempat yang paling nyaman. Jika angkringan berada di sebuah tanah lapang, seperti alun-alun atau lapangan Kepatihan, maka tikar bisa digelar di tanah lapang tersebut. Silakan pilih ruang yang kosong dan nyaman.
Di satu sudut gerobak angkringan, selalu terdapat tiga lubang perapian untuk memanaskan tiga teko, satu berisi air putih, satu berisi wedang jahe, dan satu berisi teh kental.  Ini teko untuk menyajikan minuman. Anda bisa memesan wedang jahe panas, teh panas, kopi panas, namun disediakan pula minuman dingin seperti es teh dan es jeruk.


Sensasi Sego Kucing dan Aneka Makanan Rakyat
Makanan khas yang disediakan di setiap angkringan adalah sego kucing. Dilihat dari segi namanya, sego artinya nasi, jadi memang bermakna nasi kucing. Disebut sego kucing karena jumlahnya yang sedikit, seperti ketika memberi makan untuk kucing kita di rumah. Sedikit nasi dan sedikit lauk. Itulah sebabnya kemasan sego kucing hanyalah bungkusan kecil. Anda bisa menyantap dua atau bahkan empat bungkus sekaligus agar terasa kenyang.
Sego kucing terdiri dari sekepal nasi dengan lauk oseng tempe pedas, atau sepotong kecil ikan bandeng dengan sedikit sambal. Kadang ditambah sedikit bihun goreng atau mie goreng. Dibungkus dengan daun pisang di bagian dalam, dan biasanya di bagian luar masih ditambah dengan kertas koran sebagai penguat pembungkus. Benar-benar serba sedikit, maka harganya pun murah dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
Seorang teman dari Sulawesi merasa sangat heran dengan sego kucing ini. Di kampungnya, orang makan ikan utuh yang besar-besar, tanpa dipotong. Karena alam Sulawesi memang sangat kaya potensi ikan, dan ikan telah menjadi makanan keseharian masyarakat. Begitu menyantap sego kucing ia kaget, karena menjumpai potongan ikan bandeng yang “tidak berbentuk”, saking kecilnya. “Bagaimana memakan ikan seperti ini?” celetuknya protes.
Makanan yang disediakan di angkringan, tidak jauh berbeda antara angkringan satu dengan yang lainnya. Yang hampir selalu disediakan adalah tempe goreng, tahu isi, pisang goreng, tempe dan tahu bacem, cakar (ceker) ayam, kepala ayam, dan sate usus ayam. Jika angkringan cukup besar, menyediakan pula jadah bakar, mie instan rebus, dan aneka jajanan lainnya.
Di beberapa angkringan, disediakan pula Kopi Jos, yaitu kopi hitam panas, yang ditambahkan arang membara, sehingga terdengar bunyi “josss” saat memasukkan bara arang tersebut. Sebagian ahli kesehatan tidak merekomendir minuman ini, karena konon arang bersifat karsinogen, sehingga tidak sehat untuk diminum. Silakan dilakukan studi lebih lanjut soal ini.
Saya lebih menikmati teh nasgitel (panas, legi, kentel). Yaitu teh panas yang kental, dengan gula batu sebagai pemanisnya. Rasanya tidak mau pulang dan selalu ingin berlama-lama di angkringan saat sudah menikmati teh nasgitel ini.
1320795089547557789

Rendezvous Berbagai Kalangan Masyarakat
Dilihat dari menu makanan di angkringan, mungkin anda akan mengatakan “begitu-begitu saja”, tidak ada yang istimewa. Ya, mungkin saja, karena memang angkringan adalah warung rakyat, menjadi rendezvous bagi berbagai kalangan masyarakat Yogyakarta. Di sinilah letak istimewanya. Bukan pada kelengkapan menu apalagi pada “kemewahan” selera makanan. Jauh dari itu.
Angkringan hanyalah gerobak yang sederhana. Bagi anda yang sangat cerewet dengan kebersihan, mungkin anda akan merasa tidak nyaman makan di angkringan. Apalagi jika anda kebagian duduk lesehan dengan tikar di trotoar. Mobil dan motor lalu lalang di depan anda, termasuk para pejalan kaki, dan anda tengah menyantap teh panas serta sego kucing sembari duduk lesehan.
Dulu, angkringan ini adalah tempat makan rakyat jelata, seperti para tukang becak, para buruh, kuli bangunan dan sebagainya. Namun pada perkembangannya, angkringan sangat diminati para mahasiswa Yogyakarta yang rata-rata berkantong pas-pasan. Sekarang, angkringan telah dinikmati semua kalangan. Baik kalangan rakyat menengah ke bawah, maupun mereka yang secara ekonomi masuk kategori papan atas.
Yang datang ke angkringan, bukan hanya mereka yang berjalan kaki, atau naik sepeda kayuh, atau datang membawa becak. Sekarang angkringan telah menjadi tempat nongkrong semua kalangan. Baik dari kalangan ningrat atau bangsawan kraton, para birokrat, anggota legislatif, pengusaha, mahasiswa, dosen, para seniman, sampai para kuli bangunan, buruh serabutan dan tukang becak. Semua ada.
Cak Nun (Emha Ainun Nadjib) dan Kiai Kanjeng adalah penikmat angkringan. Djaduk Feriyanto, Butet Kertaredjasa dan sederetan seniman Yogyakarta adalah penikmat angkringan rakyat tersebut. Beberapa rekan saya yang menjadi aktivis parpol dan anggota legislatif juga suka nongkrong dan mengobrol di angkringan. Para mahasiswa bisa duduk berlama-lama di angkringan sambil mengobrolkan berbagai rencana kegiatan kampus.


Menyatukan Warga Yogyakarta
Masyarakat boleh beragam status sosialnya, kondisi ekonomi, afiliasi politik, jenis pekerjaan serta atribut lainnya yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Namun warga Yogyakarta telah disatukan lewat angkringan dan sego kucing. Anda belum mengenal Yogyakarta dengan baik apabila belum bisa menikmati nongkrong di angkringan, menyantap sego kucing dan teh nasgitel atau minuman tradisional lainnya.
Di angkringan kita tidak bicara status sosial. Kita tidak minder dengan status sosial masing-masing, karena angkringan telah menjadi simbol egaliter. Sebuah kebersamaan, kekompakan, keramahan, kebersahajaan telah diwadahi dalam sebuah angkringan, dibungkus kecil dan ringkas sebagai sego kucing. Akhirnya semua warga Yogyakarta, termasuk para tamu, pendatang dan turis telah larut, menyatu dalam sensasi angkringan.
Selamat datang di Yogyakarta, selamat melebur dengan warga masyarakat melalui angkringan dan sego kucing.

Merapi Impian Kita

Ini adalah salah satu tujuan wisata kita kelak. Semoga kita sudah bisa membeli camera impian Kita hahahahahaha.....

PUNCAK MERAPI & KALIURANG

Gunung Merapi, merupakn satu satunya gunung berapi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Letaknya kurang lebih 30 kilometer, sebelah Utara kota Yogyakarta dan puncaknya berupa dataran pasir yang tidak rata, seluas lebih kurang 4 hektar, dengan beberapa lubang kepundan yang satu sua diantaranya selalu mengepulkan asap tebal, menandai gunung Merapi masih aktif bekerja.

Bilamana gunung ini menunjukan kedahsyatan erupsinya, masyarakat Yogyakarta dapat menyaksikan gumpalan asapnya yang berwarna putih kelabu atau kehitaman-hitaman mengepul keatas yang dari kejauhan nampak seperti timbunan bulu domba. Akan tetapi bilaman gungung itu dalam keadaan "tenang", pesonanya demikian memukau, sehingga merangsang para remajayang ingin berpetualang mendaki gunung dan para pecinta olahraga mendaki gunung untuk menaklukan puncaknya


Bagi yang kurang berminat melakukan pendakian sampai ke puncak masih dapat memuaskan hasrat hatinya untuk mengagumi kedahsyatan yang indah dari gunung Merapi ini, dari daerah Bebeng yang terletak lebih kurang 2 kilometer disebelah tenggara daerah Kaliurang, atau bisa juga melihat dari daerah Turi, lebih kurang 5 km disebelah barat daerah Kaliurang, jika ingin menyaksikan puncak Merapi dari kejauhan secara jelas, dapat digunakan teropong pengamat dari Pos Pengamatan Gunung Merapi di Plawangan





Jumat, 23 Maret 2012

Don't Judge Me a Nasty


Satu juta lima ratus ribu rupiah, tidak terlalu banyak malam ini, aku hanya menerima short time. Tarif yang kukenakan per-jamnya satu koma lima juta. Aku dibooking oom-oom berusia sekitar lima puluh tahunan, hanya lima belas menit dia berada diatas tubuhku, selebihnya bisa kalian bayangkan, dia mendengkur pulas dengan satu juta lima ratus diatas meja rias hotel. Segera kubenahi make up dan baju  kemudian beranjak keluar kamar hotel. Malam ini kuputuskan untuk pulang cepat, badanku terasa penat sekali. Jujur, sebenarnya aku sendiri merasa jijik dengan keputusan yang kuambil sekarang, aku adalah musuh bagi ibu-ibu rumah tangga diseluruh dunia, aku dilirik sebelah mata, aku dicerca semua orang. Aku hina, ya itulah diriku.

Aku berjalan terseok sambil membenahi kembenku yang hampir melorot, kulirik jam tangan yang bercokol indah dipergelangan kanan tanganku, pukul 02.00 dini hari. Gang masuk di kostanku masih tampak begitu ramai oleh pria-pria yang kurang kerjaan yang kerjanya hanya memetik gitar dengan alunan nada sampah. Suitan mereka kuanggap angin lalu, sedikit towelan dipantatku adalah bayaran yang harus kulakukan setiap kali lewat didepan mereka. Dulu waktu baru pertama kali lewat aku merasa risih, tapi lama-lama aku terbiasa. Toh aku ternyata jauh lebih buruk daripada mereka. Banyak dari mereka yang sudah kukenal, maka tak heran kalau aku bisa sedikit melemparkan senyum nakal dibalik bibir yang kupoles dengan lipstick sekelas J.Lo.

“Halo, iya saya Bening. Wah maaf ya malam ini badan saya sedikit tidak enak, kalau lain kali gimana???” tawarku dibalik sambungan telpon, ada yang mengajakku berkencan malam ini, dia ingin memakaiku one day dengan tariff 6.5 juta. Lumayanlah, namun aku menolaknya dengan alasan aku sedang sakit. Aku menyulut rokok putihku sambil duduk dipinggiran meja yang menghadap ke jendela. Kostanku terletak di lantai tiga. Jadi bisa dibayangkan suara-suara sumbang yang terdengar disetiap sudut kamar jika aku melewati kamar mereka. Aku sudah beberapa kali minta pindah di kamar bawah, namun si pemilik kost belum mengamini permintaanku. Mungkin dia kira aku kekurangan uang. Tidak, aku tidak pernah kekurangan uang. Aku pelacur dengan bayaran yang lumayan. Aku masih bisa membeli berbagai bentuk dompet Bally, tas Louis Vitton ataupun selop Gucci yang harganya selangit. Aku juga masih bisa membeli rok korduroi dengan merk-merk ternama. Sedikit bercerita, dulu aku seorang penari di sebuah klub malam di kota ini. Kalian tentu tahu pekerjaan apa yang kulakukan. Sekali dua kali aku menolak ajakan tidur mereka, namun dengan iming-iming barang-barang branded hatiku luluh juga. Aku pertama kali tidur dengan seorang anak pejabat di kota ini. Dengan bayaran sebuah android, tas prada dan jam tangan bermatakan berlian. Pria itu sangat tergila-gila padaku. Dia juga yang menyuruhku untuk berhenti menjadi seorang dancer. Aku tinggal disebuah appartement bertarif dua puluh juta perbulan, kemudian tinggal disebuah pemukiman elite yang dibelakang rumahnya kita mempunyai halaman luas yang langsung menuju ke pantai. Namun kemakmuran itu hanya bertahan dua tahun. Sang pria keburu menghembuskan nafas terakhir di hisapan terakhirnya. Dia pemakai, itu yang kusesali. Mungkin menurut kalian aku jatuh cinta, tidak. Aku tidak akan pernah jatuh cinta. Yang kubutuhkan hanya materi, dan materi itu tidak butuh perasaan. Jahat, memang. Tapi bukannya hidup itu perlu sedikit kelicikan, kemunafikan dan banyak kebohongan. Entah, arti harafiah yang sesungguhnya juga aku tidak terlalu paham.

***

“Kamu hebat banget…” ujar Dandy, cowok yang bekerja dibidang property ini kini ada disebelahku. Tarif 7.5 juta sehari semalam untuknya. Dia kini berada disisi kananku dengan senyum riang bagai anjing yang baru saja mendapatkan seonggok daging segar.
“oh ya…” aku menjawab singkat.
“Bening, kamu sangat cantik. Cantik sekali…” Dandy memujiku, aku tidak perlu GR, karna setiap pria yang melihatku akan berkata demikian, berdarah campuran Jawa, Pakistan dan Jerman membuatku menjadi seorang gadis yang cantik. Mata bulat khas timur tengah tidak bisa membohongi setiap mata yang memandang.
“Jangan memuji Dandy, aku merasa biasa-biasa saja..”
“Hanya pria buta yang tidak mengatakan kamu cantik..” Dandy tidak berkedip melihatku.
“Oh iya, kamu bisa langsung mentransfer ke rekeningku, seperti yang kamu tahu, aku tidak suka menerima cash..” aku langsung ke pokok pembahasan, Dandy tertawa kesetanan.
“tenang saja cantik, ayo sekarang check nominal rekening melalui sms banking di hpmu.” Reflex aku segera melihat dan ternyata benar. Isi rekeningku semakin gemuk saja. Aku tersenyum puas.


***

“Belum puas juga non,” Sinta menghardikku seraya memakan potongan buah yang kuiris besar-besar.
“Puas apa??” tanyaku.
“Morotin Oom-Oom senang. Pake nanya lagi.” Jawabnya lugas.
“Kalo belom kenapa, lagian loe juga kenapa sih ikut campur urusan gue, yang penting kan gue masih bisa nyenengin loe juga, lagian loe juga ikutan makan hasil keringat gue.” Aku berusaha membela diri. Tak lama setelah aku membela diri, sebuah pesan pendek masuk. Ajakan untuk dua jam disebuah hotel berbintang empat. Tarif empat juta, sayang kalau ditolak.
“Sorry ya Sin, gue musti bebenah, rejeki pantang ditolak.” Sinta menatapku dengan pandangan bego. Segera kubasuh tubuhku, kukenakan rok korduroi, kaos tanpa lengan yang dilapisi jaket jeans lusuh, syal serta booth sebatas lutut, rambutku kuikat begitu saja. Aku terlihat santai walau terkesan sedikit glamour. Aku harus berpenampilan menarik supaya bisa dilirik pelanggan. Tak ayal bukan Cuma empat juta yang masuk direkeningku, tapi juga sebuah jam tangan merk ternama dan handphone seharga enam juta mampir manis di tas pradaku. Indahnya hidupku. Aku memang tak tau diri, memang.
Keesokan harinya aku harus menemani seorang pria tampan yang memiliki gairah sex berbeda, ya dia gay. Aku diajaknya berpura-pura menjadi pacarnya disebuah pertemuan keluarga dengan bayaran dua puluh juta. Hanya berbalut gaun mahal dan sedikit berleha-leha dengan gampang pundi-pundi rupiah mampir manis direkeningku.
Berikutnya, seorang duda beranak tiga mengajakku ke sbuah resort dengan bayaran diatas sepuluh juta. Makin lama bayaranku semakin mahal. Sekarang aku tidak lagi tinggal dikamar kost depan gang, namun tinggal disebuah kostan elite dengan tariff empat juta perbulan.
Dua hari kemudian, oom-oom jetset yang kelebihan duit mengajakku liburan ke singapura, sebenarnya ini bukan liburan untuknya. Dengan dalih urusan bisnis dan ketemu klien dia mengelabui istrinya. Iming-iming sebuah sedan second seharga seratus tiga puluh lima juta pantang ditolak.
Seminggu setelah itu aku memutuskan untuk cuti, ya cuti. Aku juga butuh istirahat. Pekerjaan ini sungguh menguras tenaga, namun aku menolak untuk dikatakan sebagai pelacur. Aku lebih suka menyebut diriku sebagai penghibur. Entah dimana konotasi perbedaanya. Aku memutuskan untuk pergi kedokter dan memastikan bahwa aku “bersih” dari penyakit. Aku juga pergi kesebuah salon ternama dan melakukan perawatan dari ujung kaki sampai ujung rambut termasuk melakukan ratus.

Dua hari setelah melakukan perawatan aku meneriman order, kali ini pria berkebangsaan Turki yang memakai jasaku. Dia pria muda dan tegap dengan tinggi kira-kira 185 cm, wajah tampan dan tentu saja kantong tebal. Dia anak ekspatriat di negeri ini. one day aku dipakai olehnya. Namun sepertinya aku harus memilih-milih setelah ini. Pria ini menderita kelainan seks, sadisme seks. Dia memukuliku hingga babak belur, dan tersenyum puas saat aku menjerit kesakitan. Diberinya aku lima belas juta. Bayaran yang tidak terlalu mahal untuk lebam-lebam biru yang kini mendarat manis dipaha dan lenganku. Dan selanjutnya aku harus mengorbankan tiga jutaku untuk kembali merawat tubuh. Ya aku harus merawat mahal tubuhku, karena ini adalah bagian penting dalam bisnisku. Kadang aku pikir, aku butuh seorang manager. Ya, pikiran gila.


***

“balikin gak barang-barang yang dikasih laki gue ke elo.!!!” Seorang wanita berusia menjelang empat puluhan menghardik kasar masuk ke kamar kostku. Aku yang sedang makan menjadi kaget karena kehadirannya. Aku bingung, yang dimaksud dia siapa.
“trus masalahnya sama gue apa?? “ aku menjawab tenang.
“gara-gara loe laki gue jarang pulang ke rumah.” Dia semakin beringas menatapku. Perutnya terlihat menggelambir disana-sini. Wanita itu semakin brutal amarahnya, dia menarik rambutku dan menendang perutku. Aku berteriak-teriak minta tolong. Perutku terasa ngilu sekali.
“laki loe yang mana???” jujur aku tidak tahu pria mana yang dia maksud. Apa mungkin terlalu banyak pria yang tidur bersamaku. Oh Tuhan, apa yang terjadi padaku. Aku tidak kuasa melawannya, tenaganya yang begitu kuat mudah saja membuatku limbung, dipukulnya kepalaku dengan pot yang ada disebelah tempat tidurku, aku tidak merasakan sakitnya, yang kudengar hanya bunyi pecahan kaca dikepalaku, selanjutnya ada darah yang mengalir segar, hitam, pekat dan aku lupa.


***
Dua hari berselang, Sinta datang membantuku membersihkan luka yang ada didahiku. Aku menolak untuk dibawa ke dokter.
“Kenapa bisa sampai kayak gini sih???” Tanya Sinta sembari mengelus rambutku. Aku hanya menatap kuyu keluar jendela.
“Bening, apa tidak bisa mengambil jalan lain selain, maaf pelacur..” Sinta berkata sangat pelan saat menyebut kata pelacur. Cepat aku meliriknya. Sinta cepat-cepat membuang muka.
“kamu itu cantik…”
“sarjana dan bukan wanita murahan, itu kan yang mau kamu katakan. Aku bosan Sinta, bisa nggak sih untuk nggak menggurui aku. Ini pilihanku, jangan hakimi aku.” Aku memotong cepat omongan Sinta.
“Tapi kamu bisa manfaatin ijazah sarjanamu untuk mendapat pekerjaan lain yang lebih baik ketimbang pelacur. Pelacur itu hina Bening, kamu ngerti nggak sih, dimusuhin banyak orang.” Sinta tidak kalah bersuara keras.
“hey hey hey, jangan bilang semua orang. Buktinya banyak pria yang suka dengan kehadiranku. Aku itu bagai penyelamat dikehidupan rumah tangga mereka yang penuh dengan kepura-puraan. Mereka yang nyari aku, bukan aku. Kamu mesti tau itu.” Aku menunjuk kasar wajah Sinta.
“Terserah kamu mau ngomong apa. Setiap pelacur memang udah dibutakan hatinya.” Sinta terlihat sangat emosi.
“Apapun itu, apapun yang mau kamu katakan tentangku, jangan panggil aku pelacur, Sinta.”
“Pelacur tetap saja pelacur” Brakk. Sinta menutup pintu kamarku kerasa sekali. Kepalaku kembali terasa pening, entah aku harus berbuat apa. Yang jelas aku mau tetap menjadi Bening yang sekarang. Sinta telah meninggalkanku. Konsep pemikiran kita yang berbeda membuat sahabatku satu-satunya harus pergi meninggalkan aku. Namun untuk meninggalkan dunia yang aku geluti sekarang sangat tidak bisa. Aku sangat takut untuk menjadi miskin. Aku sangat takut untuk hidup menderita. Sudah cukup dua puluh tiga tahun aku hidup dalam kemiskinan. Tinggal bersama orang yang bukan orang tuaku dan membantu bekerja menjadi buruh kasar agar tetap bisa makan. Sulutan rokok yang dilakukan ayah angkatku masih membekas dilengan kananku. Bekas jahitan di belakang leherku juga masih bersisa. Haruskah aku mengulang penderitaan yang kualami dulu. Aku memang punya ijazah sarjana. Tapi untuk  mencari kerja di kota yang serba mahal ini sangat sulit. Aku sudah terbiasa hidup mewah empat tahun terakhir ini. hanya bermodalkan tubuh sexy dan wajah yang bak selebriti mengantarku menuju pundi-pundi kekayaan. Tidak, aku mau tetap menjadi yang sekarang. Biarlah aku kehilangan Sinta, tapi aku tidak mau kehilngan materiku. Butakah aku ?? namun aku tidak mau disebut pelacur.